Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SYIIR TANPO WATON PENUH FILOSOFI DAN KANDUNGAN

ASSALAMUA'ALAUKUM ,,
giman kabarnya gan??sehat bukan,,,ok lah mari kita bersama sama panjatan rasa syukur kita,
yang mana Alloh tuhan semesta alam telah mencurah kan rohmah dan hidayah kepada kita semua,,sehingga kita masih di berikan  kesempatan bernafas di muka bumi ini,amin
ok gan aku,,aku punya postingan baru nih,,semoga berman faat ya,,
 Dalam syi’ir  ini banyak disampaikan pesan – pesan baik moral maupun spiritual gan, oleh penyair pada kehidupan manusia.ini gan Syai’r pertama dimulai dengan bait yang berbunyi :
Astaghfirullah ... Robbal Baroyah...
Astaghfirullah ... Minal Khotoyah ...
Robbi Zidni ... ‘Ilman nafi’aa...
Wawaffiqni .. Amalaan Sholikha ...
Ya Rasulallah .. Salamun ‘alaik ..
Ya Rofi ‘asyaaniwaddaroji ...
‘Athfataiyajii rotal’alaami ..
Ya Uuhailalju diwal karomi...
Dalam bait ini terdapat pesan yang tersirat yaitu dalam permulaan sebuah tindakan yang akan kita lakukan hendaklah kita selalu ingat kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yakni Rasul kita. Dan kita sebagai makhluq Allah agar selalu beristighfar (minta ampun) kepada Allah dari segala perbuatan yang kita lakukan di dunia ini, baik sebelum atau sesudahnya. Serta tak lupa untuk selalu mengagunggkan dan memuliakan-Nya beserta Nabi-Nya.
Ngawiti ingsun  ... Ngala Syi’iran ...
Kelawan muji ... Pareng Pengeran ...
Kang paring rahmat lan kenikmatan ...
Rino wengine ... tanpo pitungan ...
Dalam bait ini maksudnya adalah penulis memulai menulis sya’ir lagu ini karena untuk memuji kepada Allah yang memberi rahmat dan kenikmatan dari siang sampai malam yang tak terhitung.
Duh bolo konco... prio wanito
Ojo mung ngaji syare’at bloko ...
Gur pinter dongeng nulis lan moco ...
Tembe mburine ... bakal sangsoro ...
Disini dimaksudkan agar wahai semua manusia baik laki – laki maupun perempuan, janganlah hanya mengetahui atau sekedar mengenal syari’at – syari’at yang lama. Hanya pintar bercerita, menulis, dan membaca tanpa memperdulikan hal yang lain karena mayoritas manusia di bumi ini tidak ingin bersusah payah dalam hidupnya, jadi menurut mereka dengan memenuhi segi umum untuk kehidupan mereka, mereka merasa telah hidup menang. Padahal itu yang akan mnyengsarakn mereka dalam memenuhi kehidupan.
Akeh kang apal ... Qur’an hadits e ...
Seneng ngafirkeh marang liyane ...
Kafire dewe gak digatekke ...
Yen isih kotor ... ati akale ...
Dari bait diatas, banyak dari manusia yang hafal Al-qur’an dan Hadits, apalagi didalam syair ini yang disinggung adalah masyarakat islam. Tapi, meskipun mereka telah banyak cakap dan hafal dalam ilmu – ilmu tersebut mereka malah dengan mudahnya suka menghakimi orang lain apalagi mengkafirkannya baik dari lisan maupun perbuatannya. Padahal mereka yang mengkafirkan yang lainnya itu tidak sadar akan perbuatannya sendiri yang mengarah pada kekafiran. Itulah sebagian sifat manusia yang menggunakan haati dan pkirannya dengan prasangka yang buruk terhadap apa yang ada dihadapannya.
Gampang kabujuk ... nafsu angkoro ...
Ing pepaese gebyare ndunyo ...
Iri lan meri sugihe tonggo ...
Mulo atine ... peteng lan nisto ...
Manusia pada dasarnya adalah jiwa yang rapuh. Hati dan pikirannya saja sulit disinkronkan, contohnya kita lihat perbedaan antara laki – laki dan perempuan, laki – laki cenderung menggunakan akalnya berpikir rasional, sedangkan perempuan cenderung menggunakan perasaan atau emosional. Maka dari itu, mereka mudah terbawa nafsu dunia yang begitu menyilaukan sehingga tidak tampak mana yang baik dan buruk. Manusia pun merupakan pribadi yang memiliki sifat yang bermacam – macam baik yang terpuji maupun tercela. Disini disinggung sifat iri dan dengki terhadap suatu kekayaan tetangganya, itu termasuk sifat tercela dan memang sifat tercela itu lebih banyak mendominasi karena mereka selalu berpikir dengan emosionalnya. Jadi hatinya selalu gelap tertutup oleh nista.
Ayo sedulur ... jo nglale ake ...
Wajibe ngaji sak pranatane ...
Nggo ngandelake iman tauhide ...
Baguse sangu ... mulyo matine ...
Maka dari itu, marilah seluruh umat manusia janganlah melupakan kewajiban mengkaji lengkap dengan aturannya untuk menebalkan iman dan tauhid kita dalam kehidupan. Agar bisa menimbulkan dampak yang bagus bagi hidup dan mati kita nanti, sebagai dasar manusia yang utuh dan teguh keyakinan kita pada Tuhan.
Kang aran sholeh ... bagus atine ...
Kerono mapan sari ilmune ...
Laku torekot lan ma’rifate ...
Ugo hakekot ... manjing rasane ...
Manusia yang sholeh itu manusia yang bagus hatinya baik dengan sendiri maupun makhluq hidup yang lainnya disekitar kita, ilmunya teguh baik dalam maupun luarnya jadi sesuai dengan kepribadiannya. Serta selalu menjalankan tarekat dan ma’rifatnya juga hakekat dalam memahami dan mendalami rasanya.
Al-qur’an qodim ... wahyu minulyo ...
Tanpo ditulis iso diwoco ...
Iku wejangan guru waskito ...
Den tancepake ing njero dodo ...
Al-quran adalah salah satu mukjizat Rasul yang diberikan oleh Allah sebagai pedoman hidup umatnya. Al-quran bersifat dahulu dan kekal. Al-quran adalah wahyu yang mulia, yang tanpa ditulis saja bisa dibaca, maksudnya Al-quran dulu saat dirturunkan kepada nabi muhammad itu tidak berupa tulisan tapi suara. Jadi sampai berangsur – angsur Al-quran tersebar itu dari ucapan satu ke yang lainnya, hingga sampai adanya penulisan mushhaf oleh para khulafa’. Al-quran merupakan petuah guru yang sangat mumpuni hingga seharusnya kita tancapkan didalam diri kita untuk menjalani kehidupan.
Kumantel ati ... lan pikiran ...
Mrasuk ing badan kabeh njeroan ...
Mukjizat Rosul dadi pedoman ...
Minongko dalan ... manjinge iman ...
Semua perbuatan hendaknya dimantapkan dalam hati dan pikirannya sebelum bertindak agar semua terkoneksi dalam pikiran. Setiap manusia pasti mencari aman dan terjaga dalam hidupnya. Maka disini dijelaskan untuk menjadikan mukjizat rasul jadi pedoman agar kita terbuka jalannya dalam menempuh suatu hal dan memantapkan keimanan.
Kelawan Allah ... kang maha suci ...
Kuduh rangkulan rino lan wengi ...
Di tirakati di riadhoi ...
Dzikir lan suluk jo nganti lali ...
Allah SWT adalah Tuhan dari semesta alam ( Sang Khaliq dari para makhluq di dunia ini) yang maha suci. Maksudnya dalam setiap kita bertindak hendaklah ingat dan berdo’a, melaksanakan kewajiban – kewajiban dan meninggalkan larangannya dari pagi hingga malam setiap hari. Jika hal yang demikian itu kita tirakat atau sungguh – sungguh dalam menjalaninya maka Allah pasti meridhai.
Uripe ayem ... rumangsa aman ...
Dununge roso tondo yen iman ...
Sabar nerimo snajan pas-pasan ...
Kabeh tinakdir ... saking pangeran ...
Semua kehidupan manusia di dunia ini ingin kehidupan yang tentram dan aman agar menunjukkan keimanan mereka dengan cara sabar menerima apapun walaupun itu sederhana, karena manusia hanya bisa percaya dan berusaha. Semua hasil berada pada takdir Allah, tapi itulah yang terbaik.
Kelawan konco ... dulur lan tonggo ...
Kang podo rukun ojo daksio...
Iku sunnahe rosul kang mulyo ...
Nabi Muhammad ... panutan kito ...
Wahai semua teman, saudara, dan tetangga hiduplah rukun, janganlah saling bertikai karena itu semua sudah disunnahkan oleh Rasul yang mulia yaitu Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita, karena manusia itu tidak bisa hidup sendiri dan pasti akan saling membutuhkan dengan yang lainnya. Maka dari itu, manusia haruslah hidup rukun dengan sesamanya agar terjadi interaksi sosial yang baik.
Ayo ngelakoni sekabehane ...
Allah kang bakal ngangkat drajate ...
Senajan ashor toto dhohire ...
Anangin mulyo makom drajate ...
Sebagai umat manusia, mari kita melakukan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangannya, karena Allah pasti akan mengangkat derajat kita sedemikian derajat. Walaupun kita sebagai manusia rendah tampilan luarnya, namun akan mulia makam derajatnya kita nanti disisi Allah jika kita taat kepadanya. Karena kita sebagai manusia ada karena ada yang terdahulu dari kita manusia sendiri, yang biasa kita sebut sebagai Tuhan (Allah).
Lamun palastro ... ling pungkasane ...
Ora kesasar roh lan sukmane ...
Den gadang Allah syuargo manggone ...
Utuh mayite ... ugo ules ...
Manusia adalah makhluq yang fana’, cepat atau lambat ajal kita akan datang menjemput diakhir hayat hidup kita. Tidak seperti sifat Tuhan (Allah) yang menciptakan kita, yaitu bersifat kekal abadi hingga dunia ini rusak nantinya. Maka dari itu, hendaklah kita selalu ingat kepada Allah agar roh dan sukma kita nantinya tidak tersesat. Dan Allah akan senantiasa merindukan kita untuk masuk dalam surga-Nya. Menjadikan jasad kita utuh beserta pakaian kita nanti.
Ya Rasulallah ... salam mun ‘alaik ...
Ya Rofi’asyaani waddaarojii ...
Athfataiyajii rotal’alami ...
Ya uhailalju diwalkaromi ...
Dalam menutup syi’ir ini, juga ditutup dengan mengagungkan Allah dan Nabi Muhammad, serta mengangkat derajat-Nya karena setiap perbuatan yang kita lakukan, walaupun baik untuk kita tapi belum tentu baik menurut orang lain. Jadi dari syai’ir tanpo waton ini kita bisa menyimpulkan bahwa hakikat manusia itu adalah makhluk yang tidk bisa berjalan dengan sendirinya, tidak bisa memutuskan jalan takdirnya sendiri. Manusia itu makhluk yang terdiri dari roh dan tubuh yang menggunakan rasio untuk bertindak tapi juga memiliki emosional yang tak terkalahkan juga. Jadi dibalik kehidupan manusia itu ada yang namanya Tuhan (Allah) dialah yang menjadikan manusia itu hidup. Jadi dikatakan jika manusia itu ada maka pasti Tuhan itu ada.
 bagai mana sahabat mbah  mbah agus ,,,,,,???semoga bermanfaat yah,,hehehe,,oh ya lupa<<<lanjutnya gan!
Dan dalam kehidupan sosialnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin berdiri sendiri tanpa yang lainnya. Begitupun sebaliknya, sifat – sifat manusia pun mempengaruhi jalan pikirannya, baik fisik, emosi, spiritual, dan kognisi. Karena pikiran mempengaruhi seluruh kinerja tubuh kita.

Post a Comment for "SYIIR TANPO WATON PENUH FILOSOFI DAN KANDUNGAN "